Sabtu, 06 Agustus 2011

Bersyukur

Amat banyak keluhan yang terlontar akan kondisi diri saat ini. Harapan yang tak kunjung datang dan masalah yang tak kunjung usai. Sedikit ujian yang menimpa diri sanggup menutup mata akan nikmat-nikmat Allah yang lebih banyak dari itu. Kalimat syukur jarang terucap akibat sesaknya dada oleh angan-angan yang belum tercapai. Padahal ketika lisan basah oleh kalimat syukur dan hati qona’ah dengan pemberianNya, niscaya nikmat-nikmat itu akan semakin bertambah..
__SaudariQ..mari mulai hari ini dengan banyak bersyukur. Minimal, karena hari ini Allah masih menyatukan ruh ke dalam jasad hingga masih ada kesempatan untuk memperbaiki kekhilafan-kekhilafan diri. Jika hidup mulai membuatmu sesak, tenangkan hati ini dalam heningnya dzikir.

Tafsir An Naas

(1.) Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia. (2.) Raja manusia. (3.) Sembahan manusia. (4.) dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi. (5.) yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia. (6.) dari (golongan) jin dan manusia.
Tiga dari sifat-sifat Rabb, yaitu Rububiyah, Raja, dan Ilahiyah. Allah adalah pemelihara segala sesuatu (makhluk ciptaanNya) sekaligus Raja dan Rabb-nya. Dengan demikian, segala sesuatu yang ada ini adalah makhluk ciptaanNya, Hamba sekaligus abdiNya. Oleh karena itu, Dia memerintahkan kepada semua yang hendak memohon perlindungan agar berlindung kepada Dzat yanng memiliki ketiga sifat di atas, dari kejahatan bisikan syaitan Khannas, yaitu syaitan yang ditugaskan menggoda manusia. Tidak seorangpun dari keturunan Adam melainkan memiliki satu teman yang akan senantiasa menjadikan segala perbuatan keji itu indah dipandang dan dia tidak akan mengenal kata lelah dalam menjalankannya. Dan orang yang terlindungi adalah orang yang mendapat perlindungan Allah.
Ditegaskan dalam hadist shohih bahwasanya:
((ما منكم من احد الا قد ؤ كل به قرينه))
“Tidak seorangpun di antara kalian melainkan telah diutus kepadanya pendampingnya.”
Para sahabat bertanya: “Termasuk juga engkau, wahai Rasululloh?” Beliau menjawab: “Ya, hanya saja Allah membantuku untuk menyikapinya sehingga ia masuk agama Islam, karenanya dia tidak menyuruhku kecuali hal yang bai-baik.” (HR. Muslim, kitab Shifatul Qiyaamahmad. Dan Imam Ahmad di dalam kitab Musnadnya (I/385).
Hati jika berdzikir kepada Allah, niscaya syaitan akan merasa bertambah kecil dan kalah. Dan jika tidak berdzikir kepada Allah, niscaya syaitan akan merasa bertambah besar dan menang.
Mengenai firman Allah Ta’ala: Alwaswasil khonnas “Syaitan yang biasa bersembunyi“ Sa’id bin Jubair mengatakan dari Ibnu ‘Abbas: yaitu syaitan yang selalu bercokol di dalam hati manusia, dimana jika manusia lengah dan lalai, maka dia akan memberikan bisikan, dan jika manusia berdzikir kepada Allah, maka syaitan itu akan bersembunyi.
Firman Allah Ta’ala: Alladzi yuwaswisu fii suduurinnas “Yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia.” FirmanNya: Minal jinnatiwannas “Dari jin dan manusia.” Kemudian Dia memperjelas mereka, dimana Dia berfirman: “Dari jin dan manusia.”
Ada juga yang berpendapat bahwa firmanNya: (Minal jinnati wannas) “Dari jin dan manusia.” Sebagai tafsiran bagi pihak yang selalu memberi bisikan ke dalam dada manusia yang terdiri dari syaitan, manusia, dan jin. Sebagaimana firmanNya dalam surah Al-An’am:112 yang artinya: “Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap Nabi itu musuh, yaitu syaitan-syaitan (dari jenis) manusia dan (dari jenis jin), sebagian mereka membisikkan kepada sebagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia).” Alhamdulillah. Hamba Allah yang Lemah.